Posts

Showing posts from January, 2024

Selain Sekolah, Ini Cara Bikin Anak Menjadi Cerdas

Image
Photo by jonas mohamadi: https://www.pexels.com/photo/boy-running-during-sunset-1416736 / Sebagai orang tua, kita pasti mau punya anak yang pinter kan?  Tapi kita tau kalau biaya sekolah itu mahaallllllll banget, apalagi kalau masuk ke sekolah unggulan. Sekolah itu bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh untuk mencerdaskan anak kita. Sebenarnya cara pengasuhan saat anak masih kecil itu ngaruh juga lho. Karena stimulus-stimulus yang kita kasih ke anak bisa merangsang perkembangan otak mereka. Makanya orang tua DIHARUSKAN banyak berinteraksi dengan anak dan sabar mengajarkan sesuatu. Karena di masa awal pertumbuhan, kecerdasan emosional, sosial dan kognitif linguistik pada anak adalah bekal penting untuk anak di masa depan. Nah apa aja yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk perkembangan otak anak?

10 Tahun Bekerja, Inilah Beberapa Pelajaran Yang Saya Alami

Hampir 10 tahun saya bekerja tentunya saya banyak belajar. Beberapa kali mengalami pindah kantor, lingkungan dan suasana baru, atasan dan rekan-rekan baru, ini adalah beberapa kenyataan di dunia kerja yang saya rasakan: Tujuan Bekerja Orang kerja punya tujuan masing-masing. Ada yang pengen terlihat menonjol, mengejar karir dan mencari spotlight. Namun banyak juga lebih santai, ga muluk-muluk, cukup bekerja dengan aman dan damai no drama no ribet, dia sudah bahagia sendiri. Yang mana yang lebih baik? ya ga ada. Mereka menjalankan pilihan hidup masing-masing. Yang salah adalah ketika kamu ikut campur ke pilihan hidup orang, menakar pilihan hidup mereka, dengan kacamata kamu sendiri. Jangan Overthinking Orang-orang sebenarnya ga begitu peduli tentang kamu. Mereka ga punya waktu mikirin kamu karena mereka punya masalah sendiri yang dipikirkan. Intinya orang-orang cuman peduli untuk datang ke kantor, menyelesaikan pekerjaan, terima gaji, that’s it.  Not for making any kind of family relati

Kenyataan Dunia Kerja

Image
Photo by Bruno Cervera Dulu waktu kecil saya punya banyak keinginan tapi tidak punya uang. Selalu berandai-andai wah enak ya kalau sudah kerja dan punya gaji sendiri tiap bulan, bisa banyak jajan, beli mainan, dll. Ternyata kenyataanya tidak selalu demikian. Melihat dunia kerja sebatas punya penghasilan tentulah ibarat hanya melihat dunia dari lubang kunci alias kecil sekali sudut pandangnya. Saya hanya mencoba share pengalaman pribadi. Hal yang saya alami tentu tidak mutlak menjadi pengalaman setiap orang, hehehehe. Sampai dengan saya menulis (eh mengetik deng) ini, tidak terasa saya sudah bekerja hampir 10 tahun. Jika ngomongin enaknya dunia kerja, menurut saya ada beberapa faktor yang menentukan definisi "enak" ini. Dan tiap-tiap orang akan punya prioritas faktor yang berbeda-beda. 

Royal Kepada Keluarga, Sudah Seharusnya

Image
Saya tumbuh dari keluarga yang sederhana. Sejak kecil saya sudah mengenali bahwa orang tua saya punya keterbatasan untuk memenuhi keinginan saya. Akhirnya hal tersebut membuat saya sangat enggan meminta sesuatu, ataupun jika ditawarkan sesuatu respon pertama saya pasti menolak karena di benak saya sudah tertanam mindset "ah nanti saja, uangnya masih bisa dipakai untuk kebutuhan yang lebih penting". Sayangnya mindset seperti ini terus terbawa sampai saya dewasa dan menjurus pada sifat perhitungan. Ketika melibatkan suatu pilihan yang mengharuskan saya mengeluarkan uang, saya akan selalu menghitung cost & benefitnya karena saya tau bahwa ketika saya memiliki uang terbatas, dan uangnya terpakai belum tentu saya akan mendapatkan uang itu kembali dalam waktu dekat. Sehingga pada akhirnya saya lebih memilih-milih akan dikeluarkan untuk apa. 

Nilai Kebaikan Yang Kembali Pada Diri Sendiri

Saya akui bahwa salah satu kekurangan saya adalah sembrono atau orang tua saya terkadang menyebut saya dengan teledor / lalai. Ya, terkadang disaat pikiran saya tengah fokus dan dipenuhi suatu hal sembari melakukan hal lainnya, pasti selalu ada saja yang terlewat. Misalnya saat saya tengah menanti-nantikan paket yang saya beli yang sebentar lagi sampai di rumah, pikiran sangat senang dan melayang-layang membayangkan paket tersebut sebentar lagi akan saya gunakan. Hasilnya ketika disuruh mengerjakan hal lain, terbukti tingkat sembrono saya meningkat drastis. Ntah itu tidak fokus bahkan sampai tertinggal sesuatu. Kenapa ya? Ah mungkin saja faktor hormon endhorphin yang sedang memenuhi kepala saya hehehehe (nyari pembenaran biologis).