Nilai Kebaikan Yang Kembali Pada Diri Sendiri

Saya akui bahwa salah satu kekurangan saya adalah sembrono atau orang tua saya terkadang menyebut saya dengan teledor / lalai.

Ya, terkadang disaat pikiran saya tengah fokus dan dipenuhi suatu hal sembari melakukan hal lainnya, pasti selalu ada saja yang terlewat. Misalnya saat saya tengah menanti-nantikan paket yang saya beli yang sebentar lagi sampai di rumah, pikiran sangat senang dan melayang-layang membayangkan paket tersebut sebentar lagi akan saya gunakan. Hasilnya ketika disuruh mengerjakan hal lain, terbukti tingkat sembrono saya meningkat drastis. Ntah itu tidak fokus bahkan sampai tertinggal sesuatu. Kenapa ya? Ah mungkin saja faktor hormon endhorphin yang sedang memenuhi kepala saya hehehehe (nyari pembenaran biologis).

Tentu saja kalau hal sembrono tersebut hanya berupa hal receh, maka itu bisa jadi cerita lucu. Namun bagaimana jika melibatkan sesuatu atau benda berharga? pasti nyesek dong hehehe

Nah sebenarnya saya pernah beberapa kali mengalami kejadian demikian. Otak lagi senang-senangnya menantikan sesuatu eh ketinggalan dompet. Ntah di toko, rumah makan yang paling sering di mesin ATM. Hal yang sama juga kembali terjadi hari ini.

Berselang sekitar 4 jam kemudian saya kembali ke tempat yang sama dan menanyakan ke security apakah ada “sesuatu” yang ketinggalan? Setelah memastikan bahwa itu benar milik saya, akhirnya diserahkan kembali. ALHAMDULILLAH.

Untungnya orang yang menemukan dompet saya masih berniat baik untuk menitipkan ke security. Coba bayangkan jika dompetnya dibawa kabur (yang padahal tidak ada uangnya xixixixi). Seperti dompet pada umumnya isinya adalah berbagai kartu mulai dari KTP, ATM dll yang tentunya mengurus kembali karena kehilangan akan sangat menyita waktu (ini sih yang bikin males).

Di perjalanan pulang saya sedikit merenung, ternyata masih banyak orang baik. Hal ini seketika membuat saya teringat beberapa peristiwa akibat kelalaian saya namun berakhir dengan pertolongan orang baik lainnya. Sepanjang perjalanan saya teringat pada nasihat orang tua saya yaitu:

berbuat baiklah / bantulah orang maka niscaya kebaikan itu akan kembali entah langsung padamu atau kepada anak cucu mu.

Persis dengan Hukum Tabur Tuai. Apa yang kamu tabur kelak itulah yang akan kembali padamu.

Comments

Popular posts from this blog

TEKNIK DAN CARA MENJADI PENYIAR RADIO

SEPUTARAN BODY PAINTING