Royal Kepada Keluarga, Sudah Seharusnya
Sayangnya mindset seperti ini terus terbawa sampai saya dewasa dan menjurus pada sifat perhitungan. Ketika melibatkan suatu pilihan yang mengharuskan saya mengeluarkan uang, saya akan selalu menghitung cost & benefitnya karena saya tau bahwa ketika saya memiliki uang terbatas, dan uangnya terpakai belum tentu saya akan mendapatkan uang itu kembali dalam waktu dekat. Sehingga pada akhirnya saya lebih memilih-milih akan dikeluarkan untuk apa.
Sebenarnya dalam hal pengelolaan finansial apalagi finansial yang sangat terbatas, hal tersebut ada benarnya. Memang pengeluaran itu sejatinya harus didahulukan mana yang utama. Namun saya terlewat khawatir sehingga menjurus ke arah pelit. PERLU DIINGAT. Saya bukan pelit namun lebih kepada perhitungan yang menjurus ke arah pelit. Hahahahaha.
Banyak faktor yang membuat saya punya mindset seperti itu, diantaranya adalah karena saya juga seorang sandwich generation. Bukan pembelaan ya, tapi ketika punya kelebihan rezeki pun saya tidak segan untuk berbagi dan traktir temen-teman. Hahahaha.
Ya memang sih, berbuat baik lebih mudah dilakukan ketika kita dalam keadaan lapang.
Nah untungnya saat berkeluarga, saya tidak perhitungan (ya memang sudah begitu kan seharusnya?). Soalnya akhir-akhir ini berseliweran di timeline media sosial saya mengenai pasangan yang tidak terbuka soal penghasilan. Hmmmmmm.
Memang terasa menyenangkan sih ketika keinginan pribadi terpenuhi. Bahkan orang yang sudah menikah pun punya keinginan kan? begitu juga dengan saya sih. Tapi ternyata lebih menyenangkan ketika keinginan pribadi saya kesampingkan dan mengutamakan kebahagiaan keluarga. Bukankah untuk itu tujuan kita mencari nafkah?
Bukan berarti menghilangkan keingingan pribadi (karena toh kita juga manusia yang layak bahagia kan?), hanya saja ditunda dulu.
Oh iya, ternyata mengeluarkan uang untuk sebuah pengalaman bersama keluarga itu lebih berkesan ya dibandingkan dengan beli barang (menurut saya yeee).
Comments
Post a Comment