BELAJAR PRINSIP PARENTING DARI NEGARA PALING BAHAGIA DI DUNIA

Mommy and daddy kalian tau ga kalau denmark selama ampir 30 tahun itu dinyatakan sebagai negara dengan penduduk paling bahagia di dunia. Ini bukan kata saya lho mom & dad. Ini berdasarkan publikasi dari Organization For Economic Cooperation and Development. Wahh jadi kebayang ya kalau jadi warga negara sono. Kayaknya bawaannya happy mulu. Iya dongg, baguss dongg.


Wah gimana cara nya ya mereka bisa konsisten kurang lebih 30 tahun lho. Nah ternyata ini ada hubungannya dengan cara orang tua disana ngebesarin anak mereka. jadi ga sembarang mereka. Nah kita akan bahas tentang takeways dari buku parenting karya judul The Danish Way of Parenting. Yuk kita bahas.


Buku ini lebih banyak ngebahas tentang hal yang praktikal yang bisa langsung mommy and daddy aplikasiin. Ada 6 prinsip parenting yang akan kita bahas. Prinsip ini kita sebut dengan PARENT atau artinya orang tua. Huruf P disini adalah untuk Play, A untuk Authenticity, R adalah reframing, E adalah Empati, N adalah No ultimatum dan yang terakhir T adalah Togetherness. Jadi digabungkan P A R E N T.


Okei kita bahas prinsip yang pertama. Play atau bermain.


Jadi mommy and daddy, para orang tua di denmark itu ngasih banyak waktu untuk anak-anak mereka bermain, bermain bebas. Pre school disana juga engga yang waktunya rigid gitu jam sekian harus jam sekian harus apa. Tapi lebih kepada2 anak2 main sosialisasi sama anak2 lain. Jadi ga ada tuh anak yang harus ngikut jadwal sesuai kemauan orang tua. Ye kita tau sendiri ada tipe orang tua yang mau anaknya jam sekian harus renang, jam sekian harus les, belajar ini belajar itu. Nah kalau disana anak-anak lebih dibebaskan untuk belajar dari bermain.


Orang tua di denmark percaya kalau anak2 yang diberikan waktu bermain, belajar dari bermain giu ya akan membentuk kemampuan otak yang lebih baik. Bayangin anak2 umur 3 tahun kalo udah dipaksa membaca, berhitung matematika. Nah itu mereka ga mau tuh. Mereka percaya kalau di tahap2 awal perkembangan anak itu seharusnya membiarkan anak untuk mengembangkan self esteem, anak2 belajar menghargai diri mereka sendiri terus juga sambil ngebangun resilience supaya mereka tangguh ketika beranjak dewasa nanti.


Karena ada peniliannya anak2 yang main bebas mau sendiri atau sama temen itu ternyata mengajarkan si anak untuk less anxious atau ga terlalu cemas jadi orang sama belajar social skill. Berinteraksi, berempati, gitu.


*takeways

  1. pertama ga usah terlalu banyak jadwal. Biarin aja mengalir waktu anak bermain. Nanti abis main mereka capek, istirahat makan, tidur. Nanti main lagi, bolehh. Jadi jangan bikin jadwal yang ketat-ketat banget untuk si anak, belum waktunya belum saatnya.
  2. Kedua perhatiin jenis mainan yang mommy and deddy beli. Kasihlah ke anak mainan yang ngebuat mereka eksplor sesuatu dan kreatif, misalnya lego. Nah fun fact ternyata lego itu asalanya dari denmark, Waw nice.
  3. Ketiga bagi waktu anak antara bermain sama temen2nya sama dia bermain sendiri. Di tahap awal lebih baik anak belajar bermain dengan sesama temennya daripada sama guru untuk social skill mereka

Kemudian prinsip selanjutnya A, Authenticity atau original gitu ya. Yaitu ngajarin anak kita untuk jujur dan jadi dirinya sendiri. Mereka ngajarin anak2 mereka untuk terbuka sama semua emosi yang lagi anak2 rasain. Misalnya anak marah atau sang anak lagi sedih, ya sebagai orang tua mommy and daddy harus terima keadaan mereka. Rangkul mereka, dek kamu lagi gini itu tandanya kamu lagi sedih atau lagi marah, coba kasih tau apa yang ngebuat kamu kayak gini, apa penyebabnya, gitu. Enak kan, anak jadi lebih terbuka. Iyaa mommyy daddy tadi si kakak ngejek2in aku, atau maianan ku ilang mommy, gitu. Jangan malahhh kita kayak intervensi gitu. Heee jangan nangisss, anak pinter ga boleh nangis. Ntar Jadinya malah anak kayak tersandera sama emosi mereka sendiri.


*takeways

  1. Pertama ajarin anak mommy and daddy untuk mengenal emosi-emosi mereka
  2. kedua, jangan menghindar dari emosi2 yang sifatnya negatif kayak sedih, marah.
  3. ketiga untuk ngasih pujian anak kita. Coba untuk mommy and daddy puji proses yang mereka lalui bukan dari hasilnya. Misalnya anak lagi nunjukin ke kita hasil lukisannya. Daripada kita wahhh bagus bangettt, indah banget dek. Mending kita puji prosesnya. Wah adek pasti berusaha keras nih buat gambar, ade gambar apa, pakai warna apa? kenapa pake warna itu? ade seneng ga sama hasilnya? nah interest sama perhatian mommy and daddy akan terasa kayak pujian tapi juga lebih ngebantu anak untuk mengenali nilai dari pujian itu sendiri, proses yang mereka lalui.

Next prinsip selanjutnya R, Reframing dimana disini kita ngeliat sesuatu dari sudut yang lain. Dalam hidup pasti kan naik turun ya, namanya juga dinamika hidup. Nah mommy and daddy harus nyiapin anak2 supaya mereka bisa nerima hal ini dengan cara yang lebih positif. Ini tuh bakal ngajarin anak kita untuk kayak ngambil hikmahnya dari sebuah peristiwa gitu ya, dan lebih fokus untuk hal yang bisa kita kontrol daripada hal diluar kontrol kita.


*takeways

  1. pakelah kata yang positif saat menghadapi suatu masalah. Misalnya anak kita lagi sebel sama temennya si billy terus dia bilang, ih billy tu anaknya ga sopann bangettt. Nah kita reframe situasinya “kenapa billy kayak gitu? billy lagi belajar gimana caranya eee bersikap baik. Kadang kita juga suka kelupaan untuk bersikap baik” nahh ini ngajari anak supaya mreka itu ga judge orang lain dari kesalahan mereka.

Next E, Empati. Ngajarin empati ke anak bisa dari hal kecil semacam ngobrol sama anak. Ini supaya anak bisa respect dan lebih ngerti orang lain supaya ga jadi egois. Salah satu cara simpel yang bisa dipake adalah nunjukin ke anak kita kayak gambar2 expresi wajah. Ada yang sedih, ada yang marah, ada yang nangis, ada yang happy. Kita bsia ngobrol ke anak2. Kenapa bisa gambarnya bisa sedih, senang, marahh, dll.


*takeways

  1. ketika ada yang bersikap jelek, ga baik gitu ya. Mommy and daddy tanyain ke anak kenapa orang itu kayak gitu. Kira-kira apa alasan atau pendapat anak kita nih. Nahh
  2. Kedua Cobalah untuk ngobrol tentang emosi tanpa ngejudge emosi tersebut. Misalnya daripada bilang ih orang itu marah2 mulu, harusnya dia ga marah2. lebih baik bilang menurut ade kenapa dia marah?

Prinsip yang ke 5 adlah huruf N untuk No ultimatum. Namanya jadi orang tua mommy and pasti ada tu momen marah, emosional , apalagi kalo misalnya anak ga bisa dikasih tau sekali dua kali gitu kann biasanyaaaa nahhhh hehehehe. Mommy and daddy harus inget, pendekatan yang lebih tenang untuk ngomong ke anak kita itu sangat sangat lebih baik. Bisa bangettt kita take a break sebentar y ambil istilahnya parent time gitu disaat kita bhhhhh udah mau meledak banget gitu. Saya biasanya masuk ke kamar sebentar, Duduk di kasur atau rebahan gitu ya kayak 5-10 menit untuk nenangin diri saya sendiri. Ga selalu sih saya lakuin tapi sangat worth it sih. Kalau kita tenang, anak kita akan tenang juga. Mommy and daddy harus ngebimbing anak2 untuk ngelwatin tantrum tanpa mommy and daddy tantrum juga sebagai orang dewasa.


*takeways

  1. kalau anak lagi bikin kesalahan atau bkin jengkel, gunakan moment tersebut buat mengajari, menuntun, daripada menghukum.
  2. kedua saling dengerin satu sama lain. Mommy and daddy ngasih tau ajarin anak untuk dengerin sebaliknya juga mommy and daddy dengerin penjelasan atau misalnya alasan atau keluh kesah anak kita.
  3. Coba deh bikin win win solution untuk anak kita daripada i win solution jadi menang sendiri gitu. misalnya mommy and daddy bilang ke anak. Oh ade masih mau main lebih lama? kalau gitu besok kita mainnya lebih awal ya supaya ade bisa main lebih lama sebelum bobo. Nah lebih enak kann

yang terakhir dari prinsip parent adalah huruf T, Togatherness kebersamaan ya. Konsep ini arahnya quality time bareng keluarga ya supaya bisa jadi cozy family. Tapi jangan salah, quality time disini tu bener-bener yang interaksi langsung gitu ya. Bukan yang melalui gadget, misalnya tv, playstation gitu gitu. jadi hal-hal yang kecil tapi create memorable memories. Kayak misalnya candle light dinner di meja makan sambil becanda, cerita yang lucu-lucu, everybody happy. Kalau kayak misalnya nemenin anak saya sambil duduk gitaran nanyi2 bareng anak saya sambil main2 sama dia. Ya walaupun mungkin dia belum ngerti tapi bikin ikatan keluarga makin erat gitu.


Okeii jadi gitu prinsipt PARENT. Play ngebantu anak mommy and daddy belajar life skill yang penting dan utama, Autenticity ngebantu anak paham dan percaya sama emosi yang mereka rasakan, reframing ngasih anak2 perspektif yang lebih positif dalam hidup, empaty penting banget dalam hubungan antar manusia, No ultimatum untuk kondisi lingkungan rumah yang lebih famili friednly lebih nyaman untuk anak dan orang tua, togatherness adalah kunci kebahagiaan keluarga.


Parenting dalam buku ini fokus tentang membuat anak menjadi resilience atau tangguh, bersosialisasi yang positf, dan ngembangin petunjuk atau arah internal compas gitu ya dalam hidup anak mommy and daddy sekalian. Supaya ketika anak kita semua beranjak dewasa di dunia real dunia luar mereka tumbuh menjadi orang yang happy yang bahagia. karena yaa apalgi yang kita sebagai orang tua ingin selain anak kita bahagia, iyaa kan?


Nah kalau gitu terima kasih dengerin, kita jumpa lagi di episdoe selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

TEKNIK DAN CARA MENJADI PENYIAR RADIO

SEPUTARAN BODY PAINTING