AYANG ONLINE, KETIPU 50 JUTA ! ! ! ! !

Photo by Anna Shvets from Pexels

GILAAAA!!


Jadi salah satu dari keluarga saya telah jadi korban penipuan scammer dengan modus asmara. Kali ini saya akan sharing kronologi dan modus yang digunakan ya guys. Sebut saja korban sebagai A.


Jadi A ini adalah seorang janda yang ditinggal wafat suaminya. Beberapa bulan kemudian A mulai merasa kesepian karena butuh teman untuk ngobrol, sharing,dll. Anak-anak nya gimana? semuanya berada di luar kota bahkan di luar negeri. Tentu saja A menginginkan lebih dari sekedar bertanya kabar dan basa basi.


Singkat cerita A berkenalan dengan seseorang dari facebook yang mengaku seorang Indonesia yang sudah lama menetap dan bekerja di luar negeri, sebut saja B. Jadi B ini adalah bagian dari sindikat penipuan yang memang menargetkan korban-korban yang kesepian dan bisa dimanfaatkan dengan segala bujuk rayu.


Modus asmara ini terbilang modus yang membutuhkan sedikit effort dan kesabaran dari sisi pelaku karena dibandingkan modus penipuan lain yang aksinya dilakukan secara instan, modus asmara ini butuh waktu untuk melakukan pendekatan, merayu, mencari perhatian, sampai dengan korban termakan umpan jahat mereka.


Kondisi A yang memang sedang butuh perhatian dimanfaatkan dengan baik oleh B. A menceritakan semua kisahnya hingga B dapat dengan mudah berimprovisasi untuk mendapatkan hati dan kepercayaan A sehingga perlahan A mulai jatuh ke dalam jebakan BATMAN. Sebenarnya anak-anak dari A sudah mengetahui gelagat yang aneh dengan Ibu mereka sehingga berinisiatif memeriksa HP sang Ibu. Setelah mendapati percakapan antara A dan B, pihak anak-anak A menaruh curiga pada B dan mewanti-wanti sang ibu untuk tidak melanjutkan perkenalan mereka.


Bahkan kontak dan sosmed B pun sempat diblokir oleh anak-anak. Saat diberi nasehat bahwa orang tersebut adalah penipu, A menjawab dengan santai bahwa niatnya hanyalah sebatas bermain saja mencari hiburan tak lebih. Dengan jawaban tersebut, anak-anak pun merasa masalah sudah selesai.


Nyatanya tidak, perkenalan dan percakapan pun berlanjut dan makin intens tanpa sepengetahuan anak-anak. A semakin termakan umpan. Makin hari makin tak terbendung A makin percaya gombalan B hingga mantap dan yakin dengan bujukan bahwa B anak menikahinya.


Ternyata hal ini diketahui oleh anak-anak A sehingga membuat mereka kompak menasehati sang ibu dan memberikan teguran. Tentu saja hal ini membuat A merasa tidak nyaman dan akhirnya mulai menghindari percakapan tiap kali anak-anak menanyakan perihal kelanjutan hubungan dengan B. A tetap melanjutkan hubungannya dengan B secara diam-diam.


Ternyata teman-teman A juga telah melarang dan menasehati A untuk menjauhi bahkan memblokir B. Teman-teman A juga mencurigai bahwa B ini adalah seorang penipu. A tutup mata dan telinga. A yakin bahwa anak-anak dan teman-temannya keliru dan berniat untuk membuktikan kepada mereka bahwa B nyata.


Akhirnya B mengeluarkan senjata pamungkasnya dimana dia berjanji akan menikahi A. Kemudian B berlagak mengirimkan hadiah berupa perhiasan kepada A. Tentu saja hal ini membuat A sangat bahagia menunggu hadiah tersebut. Selain itu B juga mengaku akan mengirimkan uang tunai dalam jumlah banyak, hanya saja uang ini tidak dikirimkan via bank karena satu dan lain hal melainkan dikirimkan via kargo (orang gila mana yang kirim yang milliyaran lewat kargo?)


A terlanjur percaya janji-janji manisnya dan menunggu paket kirimannya tiba. Tiba-tiba A dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari pihak kargo (jelas dia adalah bagian dari sindikat penipuan). Pihak kargo kampret ini mengatakan bahwa barang yang dikirim oleh B adalah barang ilegal dan uang cash yang dikirimkan terindikasi uang pencucian uang, sehingga A akan ditangkap pihak berwajib.


Tentu saja hal ini membuat A kaget bukan main, kok bisa? Pihak kargo selanjutnya meminta sejumlah uang agar barang ini bisa keluar dan agar A tidak diproses hukum. Karena dalam kondisi panik dan terancam, A menyanggupinya (dengan tetap berkeyakinan bahwa sang ayang B adalah nyata). 


A tidak memiliki sejumlah uang yang diminta. Akhirnya A menggadaikan emas-emas yang dimilikinya dan bahkan berniat meminjam sejumlah uang pada teman-temannya. Anak-anak mengetahui hal tersebut dari informasi yang diberikan oleh teman A. Kemarahan anak-anak pun tak bisa dihindari.


Salah satu anak nekat mendatangi sang ibu keesokan harinya untuk membuat sang ibu sadar. Hal ini adalah upaya terakhir yang dilakukan anak-anak karena sang ibu sudah acuh tak acuh dengan segala nasehat yang diberikan anak-anak. Sesampainya sang anak dirumah, ternyata sang ibu sudah bersiap-siap untuk pergi meminjam uang.


Sang Ibu dikonfrontasi sang anak yang akhirnya mengakui bahwa ia masih menjalin hubungan dan telah melakukan transfer uang kurang lebih 50 juta dari hasil gadai emas. Mendengar hal tersebut sang anak naik pitam dan mendesak untuk mengambil handphone sang Ibu. Ibu masih bersikukuh kalau pria penipu kampret ini adalah nyata hingga di video call berkali kali. Sesuai dengan ciri penipuan bahwa telepon dan video call tidak akan pernah diangkat.


Hingga akhinya sang penipu mengangkat video call sang ibu. Ibu kemudian menunjukkan suatu kelegaan bahwa dugaan anak-anak salah. Ini buktinya!! benar bahwa pria ini ada lewat video call. Hanya berlangsung tak sampai 2 menit, video call tersebut ditutup oleh sang penipu. Setelah dilihat dengan seksama video tersebut fiktif. Sang penipu merekam video tersebut terlebih dahulu melalui perangkat (hp/laptop) lain. Saat video call dilakukan, pelaku mengarahkan handphone ke layar video sehingga seolah-oleh nyata. Sang ibu tidak jeli.


Setelah dilakukan penekanan berulang-ulang bahwa pria tersebut fiktif akhirnya sang Ibu sudah tidak dapat mengelak karena semuanya cocok dengan ciri-ciri penipuan. Proses pun dilanjutkan dengan membuat laporan ke bagian kejahatan siber kepolisian setempat.


Keadaan sang Ibu yang juga telah memasuki usia senja dan baru bersentuhan dengan sosial media memang sangat rentan dimanfaatkan oleh modus-modus penipuan. Apalagi A ini memang orang yang sangat positif thinking sehingga tidak menaruh curiga atas tipu muslihat apapun. 


Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.

Comments

Popular posts from this blog

TEKNIK DAN CARA MENJADI PENYIAR RADIO

SEPUTARAN BODY PAINTING