MANUSIA PAGI VS MANUSIA MALAM - LEBIH BAIK MANA ?

 

ilustrasi kegiatan pagi - pexels

Pernah ga kamu mikirin kenapa ada orang yang bisa bangun pagi banget, melakukan banyak aktivitas dipagi hari dan ada orang yang lebih aktif di malam hari?

Penyebabnya adalah perbedaan ritme biologis dalam tubuh kita atau ritme sirkadian. Siklus jam biologis ini menentukan kapan kita akan ngantuk dan kapan kita punya banyak tenaga. Apakah kita si Manusia Pagi (morning lark) atau Manusia Malam (night owls).

Penelitian menunjukkan kalau jam biologis itu berhubungan dengan sel manusia dan kemungkinan 47% merupakan turunan dari orang tua kita. Kebiasaan ini biasanya berubah mengikuti umur, saat masih anak-anak kita cenderung menjadi sipagi, bisa berubah diumur 20 dan kembali menjadi si pagi di umur 50. Melanggar ritme biologis ini akan ngebuat kamu ngerasain efek seperti ngantuk sampai dengan depresi menurut healtline.

Fakta menarik dari Till Roenneberg bahwa dengan kita mengatur waktu kita make alarm, misalnya untuk bangun pagi, itu artinya kita sedang melawan jam biologis tubuh kita (the author of Internal Time: Chronotypes, Social Jet Lag, and Why You’re So Tired and a chronobiologist, told Cosmopolitan UK)

Stereotype saat ini adalah mereka si Manusia Pagi cenderung akan berhasil dan sukses daripada si Manusia malam. Apakah benar demikian?

Kita bangun pagi karena memang biasanya diharuskan demikian karena sekolah atau kantor biasanya jam 7 atau 8. Untuk manusia pagi, kombinasi hormon di tubuhnya dengan segala kegiatan dipagi hari jelas akan sangat membantu dibandingkan dengan mereka si malam. Itu lah sebabnya mereka lebih bersemangat dan teratur dipagi hari dan akhirnya bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan. Sementara si malam harus segera beraktifitas padahal tubuhnya masih menganggap kalau ini adalah jam tidur, makanya mereka akan terlihat kurang bergairah, kurang semangat, ga ada mood bahkan dicap malas di pagi hari.

Hal Ini membuat banyak orang sangat ingin menjadi si manusia pagi. Konrad S. Jankowski dari University of Warsaw menemukan bahwa walaupun kita maksain buat jadi si pagi, ga akan membuat perubahan signifikan. Ga akan membuat mood  kita menjadi lebih bagus, jadi semangat, jadi ya tetap biasa saja.

Sebenarnya tidak ada siapa yang lebih baik. Ini classic sama seperti  otak kiri vs otak kanan. Keduanya punya kelebihan masing-masing. Berbagai study menunjukkan kalau si pagi kebanyakan adalah mereka lebih gigih, punya tujuan hidup yang tinggi, dan cenderung tidak mudah depresi. Sedangkan si Malam cenderung lebih baik di kemampuan kognitif dan memori serta lebih terbuka kepada hal-hal baru dan membuat mereka biasanya menjadi orang yang kreatif.

Biologist dari University of Oxford Katrina Wulff mengatakan bahwa kalau orang-orang dibiarkan sesuai dengan waktu biologis alami mereka maka menunjukkan mereka akan lebih produktif. Kalau dipaksa berubah ga akan bagus hasilnya.

So which one is better? Hmm depends, karena tergantung kamu tipe orang seperti apa. Keduanya punya kelebihan masing-masing. Si Manusia pagi, bisa lebih baik secara akademik, atau si kreatif manusia malam. Sesuaikanlah sama kondisi yang sedang kamu alami, sadar bahwa kamu orang yang kreatif di malam hari, manfaatin hal tersebut, create something. Kalau kamu si Manusia pagi, pertahankan, achieve something. Yang paling penting adalah waktu istirahat kita cukup.

Comments

Popular posts from this blog

TEKNIK DAN CARA MENJADI PENYIAR RADIO

SEPUTARAN BODY PAINTING