KENAPA KECEWA, SAKIT HATI DAN PATAH HATI BISA MENYAKITKAN?
Cui, di kehidupan kalian pasti pernah mengalami yang namanya patah hati.
Gimana rasanya menurut pengalaman kalian? Pasti sakit kan? Nyesek kan? Ga enak
kan? Iyaaa. Ane juga ngerasain kok. Huhuhuhu. Tapi pernah ga kalian terpikir
nih kenapa sih kecewa atau patah hati itu bisa menyebabkan kita merasakan rasa
sakit seperti itu? Apa penyebabnyaa gituu? Padahal kan tidak ada luka atau
apapun secara fisik atau kasat mata yaaa? Tapi kenapa kita tetap merasakan
sensasi sakitnyaa yang yaaaaa susahh dijelasinn.. Nah berangkat dari rasa
penasaran ane “riset” nih cui tentang kenapa sih sakit hati itu bisa
menyakitkan?
Ohyaaa penyebab kecewa atau patah hati banyakk ya cui. Bisa karena cinta,
cita atau hal laennya. Intinya realita yang kita hadapi tidak sejalan dengan
ekspektasi kita lah. Maka kita pasti akan kecewa atau ujung-ujungnya ya itu,
patah hati. Atau karena masalah cintaa nih kita diputusin atau diselingkuhin,
wahh parahhhh bisa sangat-sangat menyakitkann. Bahkan saking parahnya ada yang
bisa sampe bunuh dirii lohhh. Kan seremm yaa. Jadinya kayak masalah psikologis
gitu cui.
Misal saat kita menjalin hubungan dengan seseorang dan kita jatuh cintaa
nihh maka perasaan akan selalu senang dan bahagia. Menurut Helen Fisher Ph.D,
seorang antropolog dari Rutgers University Hal ini karena disaat itu otak kita mengeluarkan
hormon oksitosin dan dopamine. Hormon ini akan menimbulkan perasaan senang,
gembira pada seseorang karena hormon ini seperti mengaktifkan bagian kenikmatan
diotak gitu. Jadinya akan membuat kita seperti ketagihan cui karena efek
nikmatnya ini. Saat kita misal putus atau ditinggalin nihhh, bagian otak yang
namanya anterior cingulate cortex akan melepaskan hormon kortisol dan epinephrine yang menyebabkan rasa stress.
Naomi Eisenberger, PhD dari
University of California mengatakan, ketika putus hubungan dengan seseorang,
otak sulit mengatasinya sendirian. Akibatnya, otak akan mengirimkan
sinyal-sinyal ke tubuh untuk memberitahu bahwa yang Anda alami saat itu adalah
rasa sakit.
Ngomong-ngomong masalah sakit gaes,
ada sebuah studi yang menyebutkan bahwa otak kita itu tidak bisa membedakan yang
mana sakit fisik (misalnya cedera, luka, atau penyakit yang memang tampak) dan
sakit di hati. Hal itu membuat otak merespon sakit fisik dan sakit hati dengan
cara yang sama. Bedanya, sakit fisik terlihat secara nyata sedangkan sakit hati
tidak.
Patah hati ini merugikan kesehatan
mental maupun fisik gaes. Saat kita patah hati atau sakit hati kebanyakan kita
mungkin memilih menyendiri, dengerin lagu-lagu galau dan berpura-pura ada dalam
video klip terus nangis-nangiss, susah makan, setresss sendiri. Hal ini
disebabkan karena tadi cui, otak melepaskan hormon kortisol dan epinephrine yang menyebabkan tubuh menjadi stress, depresi,
cemas dan menangis.
Menurut Gary Lewandowski, Ph.D, profesor psikologi di Monmouth
University, New Jersey Hal yang paling tepat yang bisa kalian
lakukan adalah dengan melakukan meditasi untuk menenangkan diri, kemudia
mendengarkan musik dengan tempo yang cepat dan ngumpul-ngumpul sama temen-temen
kalian. Ngobrol-ngobrol seru-seruan supaya kita bisa lebih banyak tertawa agar
tubuh bisa mengeluarkan hormon endorphin, yaitu
hormon yang menyebabkan rasa bahagia.
Comments
Post a Comment