KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA





Salah satu faktor terjadinya perdagangan internasional adalah terbatasnya sumber daya. Sumber-sumber daya ini yang nantinya akan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi barang yang nantinya digunakan dalam perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor impor.
Kegiatan perdagangan internasional dalam hal ini ekspor dan impor sebenarnya adalah proses transaksi jual beli yang umum. Hanya saja kegiatan ekspor impor dilakukan secara lintas Negara yang mengakibatkan prosesnya yang lebih rumit. Tapi kemudian muncul satu pertanyaan, sebenarnya apa yang diperdagangkan? Jawabannya adalah barang. Baik berupa barang mentah, setengah jadi, ataupun barang jadi yang selanjutnya akan disebut dengan komoditas. Komoditas adalah suatu produk atau barang yang diperdagangkan.
Indonesia sebagai Negara yang juga dibangun dari kegiatan ekspor impor ini juga memiliki berbagai komoditas sebagai asset salah satu asset dalam pembangunan ekonomi nasional. 
1.  Ekspor Indonesia


Indonesia sebagai Negara yang diberkati dengan kekayaan hasil alam di dalamnya, juga turut serta di dalam kancah perdagangan internasional dengan menjadi salah satu Negara pengekspor beberapa komoditas penting. Dari tahun ke tahun nilai ekspor Indonesia semakin meningkat. Di tahun 1990 nilai ekspor Indonesia sebesar US$25,9 miliar. Di tahun
Baca Juga : KOMODITAS EKSPOR DAN NEGARA TUJUAN EKSPOR INDONESIA 2014-2018

2000 ekspor Indonesia mengalami kenaikan menjadi US$65,4 miliar. Selanjutnya di tahun 2010 sebesar US$157,7 miliar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode januari – juni 2013 ekspor bahan bakar mineral menempati posisi teratas. Nilai ekspor bahan bakar mineral mencapai US$12,97 milliar. Selanjutnya lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$ 9,61 milliar dan mesin / peralatan listrik US$ 5,2 milliar. Sementara itu, karet dan barang dari karet menyumbang US$ 4.9 milliar.
NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Jan-Sep
2012
2013
1.
BAHAN BAKAR MINERAL
10.656,2
13.934,0
18.725,7
27.444,1
26.407,8
19.736,9
18.615,9
2.
LEMAK & MINYAK HEWAN/NABATI
15.624,0
12.219,5
16.312,2
21.655,3
21.299,8
16.088,3
13.752,7
3.
KARET DAN BARANG DARI KARET
7.637,3
4.912,8
9.373,3
14.352,2
10.475,2
8.215,7
7.133,4
4.
MESIN/PERLATAN LISTRIK
8.120,2
8.020,4
10.373,2
11.145,4
10.764,8
8.226,8
7.879,9
5.
BIJIH, KERAK,, DAN ABU LOGAM
4.295,6
5.804,8
8.148,0
7.342,6
5.082,6
3.634,0
4.235,2
6.
MESIN-MESIN/PESAWAT MEKANIK
5.226,5
4.721,7
4.986,7
5.749,5
6.103,1
4.691,6
4.438,0
7.
KERTAS/KARTON
3.736,8
3.357,3
4.186,2
4.169,4
3.937,1
2.996,5
2.782,1
8.
PAKAIAN JADI BUKAN RAJUTAN
3.399,0
3.132,8
3.611,0
4.149,7
3.749,2
2.871,9
2.981,3
9.
BAHAN KIMIA ORGANIK
1.847,0
1.672,4
2.690,1
3.815,9
2.811,4
2.122,4
1.972,5
10.
TEMBAGA
2.202,5
2.367,1
3.305,8
3.810,7
1.886,2
1.349,9
1.308,5

Komoditi – komoditi ini selanjutnya di ekspor dan di kirim ke berbagai Negara di dunia. Sebagaimana dikutip dari Kementerian Perdagangan, Negara tujuan ekspor Indonesia adalah sebagai berikut :
NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Jan-Sep
2012
2013
1.
REP.RAKYAT TIONGKOK
7.787,2
8.920,1
14.080,9
21.595,6
20.864,1
14.999,9
14.871,3
2.
JEPANG
13.795,3
11.979,0
16.496,5
18.330,1
17.231,2
12.981,5
11.971,1
3.
AMERIKA SERIKAT
12.531,1
10.470,1
13.326,5
15.684,2
14.590,9
11.078,3
11.288,6
4.
INDIA
7.060,9
7.351,4
9.851,2
13.279,0
12.446,7
9.288,3
9.481,7
5.
SINGAPURA
10.104,6
7.947,6
9.553,6
11.113,4
10.550,9
7.590,4
7.917,1
6.
MALAYSIA
5.984,5
5.636,4
7.753,6
9.200,1
8.469,0
6.491,1
5.507,8
7.
KOREA SELATAN
4.660,3
5.174,3
6.869,7
7.565,8
6.684,6
5.090,3
4.565,0
8.
THAILAND
3.214,5
2.598,4
4.054,4
5.242,5
5.490,2
4.070,5
3.989,6
9.
BELANDA
3.881,2
2.902,9
3.682,1
5.076,3
4.586,0
3.277,8
2.981,1
10.
TAIWAN
2.901,2
2.875,5
3.252,3
4.205,1
4.094,1
3.066,4
2.637,6

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar ekspor komoditi Indonesia berada di Rep. Rakyat Tiongkok. Ekspor Indonesia ke Tiongkok antara lain berupa Karet dan produk karet, sawit, Produk hasil hutan, udang, ikan produk perikanan, dll. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahan tambang dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih akan mendominasi ekspor Indonesia ke China. Kebutuhan yang besar terhadap kedua komoditas tersebut menyebabkan permintaan importir China masih akan tinggi.
Periode Januari hingga Agustus 2011, China merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$12.833,8 juta atau 11,95 persen, diikuti Jepang dengan nilai US$11.972,9 juta atau 11,15 persen dan Amerika Serikat dengan nilai US$10.650,2 juta atau 9,92 persen.

Seperti diketahui, dominasi AS dalam perdagangan dengan Indonesia semakin tinggi. Namun, China sejak awal 2011 telah menggeser posisi Amerika Serikat sebagai negara tujuan ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia sepanjang 2010.

Ekspor ke China lebih tinggi dibandingkan negara lain yaitu mencapai pangsa pasar 10,9 persen dengan nilai US$14,1 miliar.

Pergeseran konsentrasi pasar ekspor tersebut didorong oleh perjanjian kerja sama perdagangan yang dilakukan antara negara ASEAN dan beberapa negara seperti China serta India.
Sementara itu ekspor Indonesia ke Jepang mulai menurun sejak tahun 2012.
2.  Impor Indonesia
Tidak hanya mengekspor komoditasnya, Indonesia sekarang juga masih sangat bergantung pada kebutuhan Impor. Terdapat beberapa komoditi yang sebenarnya bisa dihasilkan sendiri di dalam negeri. Namun dikarenakan Sumber daya manusia-nya yang masih kurang, akhirnya Indonesia harus meng-impor barang yang seharusnya bisa dibuat sendiri. Contohnya adalah garam. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 95.181 kilometer (km). Garis Pantai Indonesia termasuk yang terpanjang di dunia. Namun, potensi garis pantai Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal. Indonesia masih hobi impor garam. Dan salah satu yang terbesar berasal dari Australia.
Sedangkan untuk komoditi lain yang di impor memang disebabkan tidak adanya bahan atau sumber daya alam untuk komoditi tersebut. Seperti gas LPG. Harga gas LPG yang belakangan ini naik karena dipengaruhi oleh kurs mata uang. Setengah dari gas LPG ternyata masih di-impor.
Daftar komoditas impor Indonesia sebagaimana tabel berikut :
NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Jan-Sep
2012
2013
1.
MESIN-MESIN/PESAWAT MEKANIK
17.909,9
14.623,1
20.019,0
24.728,8
28.428,1
21.184,61
20.092,00
2.
MESIN/PERLATAN LISTRIK
14.715,0
11.305,3
15.633,2
18.245,2
18.904,7
14.147,84
14.005,91
3.
BESI DAN BAJA
8.281,9
4.356,6
6.371,5
8.580,5
10.138,9
7.751,10
7.557,87
4.
KENDARAAN DAN BAGIANNYA
5.839,7
3.151,1
5.737,4
7.602,8
9.757,0
7.449,68
6.089,62
5.
PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK
3.941,3
3.210,7
4.817,1
6.687,5
7.126,0
5.298,16
5.864,12
6.
BAHAN KIMIA ORGANIK
5.132,7
3.941,1
5.326,4
6.634,8
6.896,9
5.194,29
5.300,79
7.
BENDA-BENDA DARI BESI DAN BAJA
3.335,0
2.784,1
3.451,0
3.573,3
4.889,6
3.476,82
3.656,59
8.
KAPAL TERBANG DAN BAGIANNYA
2.036,9
3.241,5
3.528,1
3.420,9
4.494,7
3.140,07
1.362,30
9.
GANDUM-GANDUMAN
2.196,5
1.506,2
2.159,2
4.753,1
3.714,4
2.551,60
2.591,91
10.
AMPAS/SISA INDUSTRI MAKANAN
1.740,6
1.678,8
1.870,8
2.219,2
2.798,1
1.927,53
2.172,13

Bisa dilihat bahwa peralatan mesin sangat mendominasi impor Indonesia dari tahun ke tahun. Impor mesin yang masih tinggi antara lain mesin otomotif, mesin perkakas, mesin pengolah logam, dll. impor mesin-mesin trersebut masih sangat tinggi dan sulit untuk ditekan diakibatkan karena pengembangan industri serupa dalam negeri masih sangat minim dan belum mampu diproduksi di dalam negeri. Contohnya saja mesin fotocopy. Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor mesin foto copy tertinggi di dunia dengan nilai impor mencapai triliunan rupiah. Ini disebabkan karena Indonesia tidak memiliki satu pun pabrik mesin fotocopy. Sehingga semua kebutuhan dipenuhi melalui impor baik mesin bekas maupun baru.
Berikut ini merupakan 10 negara tujuan impor berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan :
NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Jan-Sep
2012
2013
1.
REP.RAKYAT TIONGKOK
14.947,9
13.491,4
19.688,0
25.456,4
28.962,0
21.431,6
22.191,5
2.
JEPANG
14.864,7
9.810,5
16.910,7
19.321,0
22.721,5
17.291,5
14.354,9
3.
AMERIKA SERIKAT
7.731,5
7.037,6
9.299,4
10.697,0
11.468,9
8.492,0
6.675,9
4.
SINGAPURA
11.095,6
9.236,6
10.053,3
10.548,4
10.637,8
8.038,5
7.613,2
5.
THAILAND
6.269,9
4.570,8
7.420,6
10.248,3
11.298,8
8.577,0
8.328,2
6.
KOREA SELATAN
4.792,4
3.807,8
5.593,0
7.440,9
8.301,5
6.132,4
6.690,1
7.
MALAYSIA
3.931,2
3.184,2
4.521,8
5.745,4
6.321,1
4.745,4
4.495,7
8.
AUSTRALIA
3.980,5
3.374,1
4.092,9
5.173,6
5.078,5
3.753,7
3.521,9
9.
INDIA
2.510,3
2.084,9
2.696,0
3.979,2
4.016,5
3.178,9
2.992,8
10.
TAIWAN
2.713,9
2.008,3
2.956,4
3.854,3
4.206,5
3.081,8
3.127,7

China merupakan negara pemasok barang utama ke Indonesia. Sepanjang tahun 2012, impor China yang masuk ke tanah air mencapai US$ 28,96 miliar atau sekitar Rp 275 triliun.

Kemudian, di peringkat kedua ada Jepang dengan total nilai impor sebesar US$ 22,69 miliar atau sekitar Rp 216 triliun, dan Amerika Serikat di peringkat ketiga dengan nilai impor mencapai US 11,47 miliar atau Rp 109 triliun sepanjang tahun lalu.

Berbagai komoditas kita impor dari negeri Tiongkok itu, dari mesin-mesin hingga buah-buahan.
Nilai impor beberapa komoditi ini sepanjang tahun 2012 mencapai US$ 29 miliar atau sekitar Rp 276 triliun. Komoditas utama ini antara lain:
1.    Mesin-Mesin/ Pesawat Mekanik
Mesin-Mesin/ Pesawat Mekanik merupakan komoditas dari China yang memiliki nilai impor terbesar dibandingkan komoditas lainnya. Sepanjang tahun 2012, impor komoditas ini mencapai US$ 7,1 miliar atau sekitar Rp 67,5 triliun.
2.    Mesin/Peralatan Listrik
Pada tahun lalu, impor mesin/peralatan listrik dari China tercatat senilai US$ 6,5 miliar atau sekitar Rp 62 triliun. Pertumbuhan impor komoditas ini cukup tinggi. Untuk bulan Desember, impor komoditas ini naik 22% dibandingkan impor bulan November 2012. Nilainya naik dari US$ 524 juta menjadi US$ 640 juta.
3.    Besi dan Baja
   Banyaknya konstruksi yang dibangun di tanah air memaksa kita untuk mendatangkan beberapa bahan untuk pembangunan itu seperti besi dan baja, salah satunya dari China.

Sepanjang tahun 2012, Indonesia mengeluarkan dana sebesar US$ 1,3 miliar untuk mendatangkan komoditas ini dari China. Meski impor Desember sebesar US$ 114 juta mengalami penurunan 9,18% dari impor bulan November yang sebesar US$ 125 juta, tetapi impor besi dan baca dari China ini mencatatkan angka yang cukup besar.

4.    Benda – benda dari besi dan baja
Tidak hanya benda-benda dari plastik, pasar tanah air kita juga dihujani produk dari besi dan baja dari China. Sebesar US$ 1,3 miliar dana kita keluarkan untuk mendatangkan produk-produk tersebut dari negara Tirai Bambu ini sepanjang tahun 2012.

5.    Bahan Kimia Organik
Sepanjang tahun 2012, Indonesia telah menggelontorkan anggaran sebesar US$ 1 miliar untuk mendatangkan bahan kimia organik dari negara China. Meski mengalami penurunan nilai impor dari November ke Desember sekitar 19,15%, atau dari US$ 100 juta menjadi US$ 81 juta, tetapi bahan baku industri ini masuk dalam peringkat 5 komoditas yang paling dicari dari China.

6.    Plastik dan Bahan dari Plastik
Sudah hal yang lazim jika di pasar tradisional tanah air ditemui ribuan produk plastik asal China, dari keperluan rumah tangga hingga mainan anak-anak. Serbuan produk plastik China merupakan hasil dari penggelontoran dana sebesar US$ 834 juta atau mencapai Rp 8 triliun sepanjang tahun 2012 lalu untuk mendatangkan produk-produk tersebut.

7.    Kendaraan dan bagiannya
Banyak juga penduduk Indonesia yang menyukai kendaraan dari China, seperti motor-motor China atau mobil merek Foton yang kini mulai marak ditemui di jalan raya. Akibat ketertarikan tersebut, Indonesia harus mengimpor komoditas ini dengan nilai US$ 654 juta sepanjang tahun 2012.
Pada bulan Desember, impor untuk barang ini memang mengalami penurunan sekitar 22% dibandingkan impor bulan November 2012 atau dari US$ 63 juta menjadi US$ 49 juta.

8.    Pupuk
Sepanjang tahun 2012, Indonesia menggelontorkan dana senilai US$598 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun. Pada bulan Desember, impor pupuk dari China senilai US$ 39 juta atau naik 4,32% dibandingkan bulan November sebesar US$ 37,5 juta.
Anggaran dari pemerintah untuk penyediaan pupuk dari subsidi di APBN-P 2012 hanya sebesar Rp 1,12 triliun untuk penyediaan sekitar 835 ribu ton pupuk organik.

9.    Bahan Kimia Anorganik
Pada tahun 2012 lalu, Indonesia mengimpor bahan kimia anorganik dari China senilai US$ 575 juta. Untuk bulan Desember saja, total impor komoditas ini sebesar US$ 44 juta atau turun 18,1% dibandingkan impor pada bulan November yang sebesar US$ 53 juta.
Bahan kimia anorganik ini merupakan bahan baku beberapa industri seperti industri semen, industri kaca, dan sebagainya.

10.  Kapas
Sepanjang tahun 2012, total impor kapas dari China mencapai US$ 550 juta. Rata-rata, setiap bulan Indonesia menggelontorkan dana sekitar US$ 50 juta untuk mengimpor bahan baku kain tersebut. Pada bulan Desember, impor kapas sebesar US$ 50,5 juta atau turun sekitar 7,65% dibandingkan impor bulan November yang sebesar US$ 55 juta.
Kementerian Perindustrian menyampaikan hampir 99,2% kapas sebagai bahan baku kain katun masih diimpor. Indonesia masih membutuhkan sekurangnya 700 ribu ton kapas per tahun karena produksi kain katun di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan kain jenis lain.


 sumber referensi : - kemendag.go.id
                                  - finance.detik.com

Comments

  1. asuu rak mbantu kiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

    ReplyDelete
  2. mas/mba kalo memberikan komentar yg sopan dikit

    ReplyDelete
    Replies
    1. muachhh ganteng,..rupamudaisuki kamu kawai bangetz

      Delete
  3. hai cewek ganteng

    ReplyDelete
  4. aku jomblo lho

    ReplyDelete
  5. mas tegar nawawy gagah banget aku jatuh cinta,rumahku di rt 5 rw 4 kec manawau merauke

    ReplyDelete
  6. 087745523970 itu nomer ku,..telpon ya rupamudaisuki

    ReplyDelete
  7. makasih mas tegar!!! SKL IPS ku jadi makinperfect

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SEPUTARAN BODY PAINTING

KENAPA JALANAN DI DAERAH PEGUNUNGAN BERBELOK BELOK?