MENGENAL LEBIH JAUH SCHIZOPHRENIA
Di postingan ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang
salah satu fenomena kejiwaan yang disebut dengan schizophrenia.
Schizophrenia ini adalah sebuah penyakit mental yang
dikatakan menyerang otak manusia sehingga mengakibatkan penderita mengalami gangguan
berpikir dan berbagai halusinasi. Schizophrenia ini sangat jarang menyerang
orang di usia dini. Kebanyakan orang yang terkena schizophrenia ini pada pria
biasanya terjadi saat remaja akhir atau awal umur 20-an tahun, sedangkan pada
wanita terjadi saat umur 20-an tahun sampai awal 30-an tahun.
Untuk penyebab pasti dari penyakit schizophrenia ini belum bisa ditemukan. Tapi diyakini bahwa faktor lingkungan dan genetic memiliki peran yang besar dari munculnya schizophrenia ini. Para penderita schizophrenia ini memiliki perilaku yang aneh. Mereka mengalami gejala seperti bisa mendengar suara asing yang tidak di dengar oleh orang lain. Atau mereka meyakini ada sesuatu yang mengincar, mengancam dan membahayakannya, serta hal-hal aneh lain yang mereka yakini.
Untuk penyebab pasti dari penyakit schizophrenia ini belum bisa ditemukan. Tapi diyakini bahwa faktor lingkungan dan genetic memiliki peran yang besar dari munculnya schizophrenia ini. Para penderita schizophrenia ini memiliki perilaku yang aneh. Mereka mengalami gejala seperti bisa mendengar suara asing yang tidak di dengar oleh orang lain. Atau mereka meyakini ada sesuatu yang mengincar, mengancam dan membahayakannya, serta hal-hal aneh lain yang mereka yakini.
Schizophrenia ini terjadi dimana saja. Tidak mengenal
batasan wilayah. Tanda awal penderita penyakit ini adalah seperti kebingungan,
sering kaget, gangguan panca indera, sering mengalami halusinasi, dan tidak
dapat memisahkan pengalaman real dan yang unreal (tidak nyata). Berdasarkan
tanda-tanda dan gejalanya, schizophrenia dibedakan menjadi :
1.
Schizophrenia Paranoid.
Penderita schizophrenia akan
merasakan sesuatu secara berlebihan. Seperti cemas, bingung, disertai dengan
emosi yang tinggi. Contohnya adalah meyakini bahwa ada yang akan menyakitinya.
2.
Schizophrenia Disorganized
Menunjukan perilaku seperti
kesulitan dalam berkomunikasi, pola pikir dan imajinasi yang tidak teratur,
juga memiliki penampilan yang cenderung datar.
3.
Schizophrenia Katatonik
Schizophrenia jenis ini
menunjukkan gejala seperti cenderung malas untuk melakukan sesuatu, ekspresi
wajah yang meringis, dan tidak menunjukkan reaksi atau tidak merespon terhadap
pembicaraan atau aksi orang lain.
Untuk bisa mengatakan bahwa seseorang mengalami
schizophrenia ini tidaklah mudah. Kita tidak bisa langsung mencap seseorang
karena 1 atau 2 gejala yang ditunjukkannya. Karena berbagai gejala tersebut
tidak hanya dimiliki oleh orang yang memiliki schizophrenia dan belum tentu
juga mereka mengidap gangguan tersebut. Untuk mendiagnosa gejala ini, para
dokter/ahli biasanya memiliki semacam tolak ukur seperti sekumpulan pertanyaan
terstruktur yang ditanyakan kepada sang pasien. Selain itu juga dilakukan
scanning otak dengan menggunakan CT scanning dan Magnetic Resonance Imaging (
MRI ).
Kadang kala ada pasien yang mengidap schizophrenia berat.
Untuk gangguan kelas berat seperti ini, para dokter/ahli akan mensyaratkan
dilakukannya rawat inap bagi pasien. Kenapa? Hal ini dimaksudkan agar tidak
beberapa pasien jenis ini tidak membahayakan orang lain. Karena untuk
schizophrenia berat, ada yang sampai memiliki dorongan untuk melakukan bunuh
diri.
Untuk masalah obat-obatan, bisa digunakan obat antipsikotik
seperti clozapine yang bisa mengurangi gejala schizophrenia ini. Selain itu
juga bisa dilakukan terapi supportif. Misalnya dengan sering memberikan
pelatihan interaksi social, keterampilan social, dsb yang bisa membantu sang
pasien kembali memiliki kehidupan social yang normal.
Untuk pasien yang kronis di rumah sakit jiwa, ada pengobatan
tambahan. Namanya adalah Electro Convulsive Therapy ( ECT ). Terapi ini
dilakukan dengan memberikan arus listrik tegangan rendah yang tentunya tidak
membahayakan. Ini dimaksudkan untuk mengurangi gejala pada penderita schizophrenia
berat.
Di Indonesia, pengidap schizophrenia ini disebut dengan ODS
( Orang Dengan Schizophrenia ). Nah sobat, ada sebuah komunitas yang peduli
dengan para ODS ini. Namanya adalah Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia
(KPSI). Komunitas ini peduli dan mendukung ODS dan keluarganya untuk kesembuhan
mereka.
Sumber Referensi : Wikipedia
Sumber Referensi : Wikipedia
Comments
Post a Comment